Seiring dengan banyaknya kecelakaan kendaraan yang terjadi di Indonesia, maka banyak pula perusahaan asuransi yang gencar mempromosikan layanannya, salah satunya adalah adira asuransi kendaraan terbaik Indonesia yang sedang gencar mempromosikan produk autocilin.
JAKARTA. Ada yang mengkhawatirkan dari lini bisnis asuransi kendaraan bermotor. Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), pertumbuhan klaim asuransi kendaraan bermotor mengungguli pertumbuhan pendapatan premi pada semester pertama tahun ini.
Tengok saja, pertumbuhan klaim asuransi kendaraan bermotor tercatat naik 16,4%. Sementara, pertumbuhan preminya hanya sekitar 13,1%. “Pertumbuhan klaim sangat tinggi lantaran menanggung banyak kasus kehilangan sepeda motor,” imbuh Ketua Bidang Statistik, Informasi, dan Analisa AAUI Budi Herawan, kemarin.
Total nilai klaim asuransi kendaraan bermotor yang sebesar Rp 2,268 triliun per Juni 2011 tersebut berada pada urutan teratas dalam kontribusi klaim industri. Malah, hitung punya hitung, kontribusinya mencapai sepertiga dari total klaim industri yang berkisar Rp 6,219 triliun.
Kontribusi klaim terbesar kedua, yaitu asuransi properti sebesar Rp 1,738 triliun. Namun, klaim ini justru turun 11,7% dibandingkan semester pertama tahun lalu yang berkisar Rp 1,969 triliun. Selanjutnya, diikuti oleh klaim kecelakaan diri dan kesehatan, pengangkutan kapal, serta rangka kapal.
Kendati demikian, Budi menuturkan, rasio klaim industri masih dalam batas wajar, mengingat total nilai klaim secara keseluruhan melorot 13,6% dari Rp 7,197 triliun pada semester pertama tahun lalu menjadi Rp 6,219 triliun pada periode yang sama tahun ini. “Atawa, tidak terjadi klaim besar,” katanya.
Direktur Eksekutif AAUI Julian Noor menambahkan, sebetulnya, jika dilihat dari total nilainya, lini bisnis asuransi kendaraan bermotor masih mendominasi perolehan premi industri, yakni sebesar Rp 4,844 triliun. Ini berarti lebih dari separo total nilai klaim asuransi kendaraan bermotor.
Walaupun, Julian mengakui, pertumbuhan preminya kalah saing dengan pertumbuhan klaimnya. Apalagi, jika dibandingkan dengan pertumbuhan pendapatan premi asuransi kendaraan bermotor semester pertama tahun lalu, pertumbuhan kali ini memang tidak sekencang sebelumnya.
Faktor lain, yaitu lebih disebabkan karena adanya peningkatan uang muka untuk booking baru kendaraan bermotor. Kondisi ini sedikit banyak bakal mempengaruhi daya beli masyarakat. “Kalau bisnis pembiayaannya turun, tentu penutupan pertanggungan risikonya ikut melorot,” tutur Julian.