Ilmuwan Amerika Serikat (AS) berhasil membuat sebuah teknologi baru untuk memberi solusi air minum dunia. Menariknya, cara ini sangat mudah dan murah. Bagaimana?
Tim peneliti dari Purdue University mengatakan, sistem ini menangkap cahaya menggunakan pemantul parabola dan memfokuskannya pada pipa UV transparan di mana air mengalir secara terus menerus seperti ditulis UPI.
Melalui sistem ini, 800 juta orang di seluruh dunia yang kekurangan air minum yang aman bisa terbantu.
"Kami mengembangkan teknologi ini selama 20 tahun. Sistem UV ini berdasarkan sumber UV buatan. Apa yang kami kerjaan baru-baru ini adalah memanfaatkan radiasi ultraviolet dari matahari," papar profesor teknik sipil Ernest R. Blatchey III.
Peneliti mengatakan, teknologi ini akan sangat membantu negara-negara berkembang.
"Air yang ada di negara itu masih memiliki kontaminan, termasuk bakteri patogen. Hasilnya, ribuan anak meninggal tiap harinya karena diare dan dehidrasi," lanjutnya.
Selain itu, setengah kamar tidur rumah sakit di dunia dipakai merawat orang sakit akibat air yang mereka minum, lanjutnya lagi. Peneliti mengatakan, sistem seharga kurang dari US$ 100 (Rp900 ribu) ini mampu mematikan bakteri E.coli dan terbukti efektif membunuh patogen berbahaya.
teknologi.inilah.com
Tim peneliti dari Purdue University mengatakan, sistem ini menangkap cahaya menggunakan pemantul parabola dan memfokuskannya pada pipa UV transparan di mana air mengalir secara terus menerus seperti ditulis UPI.
Melalui sistem ini, 800 juta orang di seluruh dunia yang kekurangan air minum yang aman bisa terbantu.
"Kami mengembangkan teknologi ini selama 20 tahun. Sistem UV ini berdasarkan sumber UV buatan. Apa yang kami kerjaan baru-baru ini adalah memanfaatkan radiasi ultraviolet dari matahari," papar profesor teknik sipil Ernest R. Blatchey III.
Peneliti mengatakan, teknologi ini akan sangat membantu negara-negara berkembang.
"Air yang ada di negara itu masih memiliki kontaminan, termasuk bakteri patogen. Hasilnya, ribuan anak meninggal tiap harinya karena diare dan dehidrasi," lanjutnya.
Selain itu, setengah kamar tidur rumah sakit di dunia dipakai merawat orang sakit akibat air yang mereka minum, lanjutnya lagi. Peneliti mengatakan, sistem seharga kurang dari US$ 100 (Rp900 ribu) ini mampu mematikan bakteri E.coli dan terbukti efektif membunuh patogen berbahaya.
teknologi.inilah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar