Senin, 14 November 2011

Drainase Kawasan Mamminasa Gunakan Teknologi Jepang

Berita Indonesia - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menjajaki tawaran investasi dari salah satu perusahaan yang berkedudukan di Jepang, PT Yamau Co.Ltd. Mereka berancana membangun pabrik pracetak beton dengan estimasi investasi awal sebesar Rp 100 miliar.

Pihak PT Yamaru Co.Ltd mengincar pembangunan pabrik berlokasi di daerah terdekat dari pabrik semen yaitu di sekitar Maros yang dekat dengan Parbik Semen Bosowa atau Pangkep yang dekat dengan Pabrik semen Tonasa.

Presiden Direktur Presiden Direktur PT Yamau Co. Ltd Isao Gondoh mengatakan kelebihan beton pracetak produksi PT Yamaru terdapat pada teknologi pengerjaannya sehingga menunjang kecepatan pembangunan, lebih sederhana, tepat waktu, berkualitas serta efisien.

Selain itu, kelanjutan proses konturksi dapat terjaga sehingga perencanaan kegiatan dapat lebih akurat, dan dapat menghasilkan bangunan dengan akurasi dimensi dan mutu yang lebih baik.

Meski telah mengincar-incar lokasi pabrik nantinya, Isao, belum dapat memastikan total nilai investasi yang akan ditanamkan di Sulsel. Ia mengaku masih akan melihat dulu kebutuhan yang diperlukan Sulsel.

Presiden Direktur Presiden Direktur PT Yamau Co. Ltd Isao Gondoh mengungkapkan, pihaknya belum bisa memastikan berapa total investasi yang dibutuhkan untuk membangun pabrik pracetak tersebut.

"Saya belum bisa pastikan berapa total investasinya arena kita masih mau melihat dulu, berapa besar kebutuhan Sulsel. Tapi diestimasi untuk investasi awal membutuhkan biaya sekitar Rp100 miliar," papar Isao usai bertemu Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, di Gubernuran, Senin (14/11).

Ia memprediksikan, realisasi pembangunan pabrik ini baru dapat terwujud awal 2013 nanti. Untuk waktu dekat ini, ia memilih untuk melakukan transfer teknologi dan peningkatan sumber daya manusia lokal Sulsel.

Beberapa teknologi dimaksud dalam beton produksu PT Yamaru antara lain menyangkut sistem resapan air hujan, drainase air perkotaan, reservoir air bawah tanah, saluran air dan jalanan, jalan dan jalan tol, lereng dan stabilitasi dinding tanah, pelabuhan, irigasi pertanian, stabilisasi dinding sungai, serta infrastruktur DAM.

Lebih lanjut, Isao, menambahkan pilihannya untuk berinvestasi jatuh di Sulsel dikarenakan potensi yang dimiliki Sulsel dan juga dikarenakan catatan sejarah panjang yang telah terbangun antara Sulsel dan
Pemerintah Jepang.

Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, mengaku memberikan ruang seluas-luasnya kepada investor yang hendak menanamkan investasinya di Sulsel.

Khusus kepada perusahaan asal Jepang ini, Syahrul berharap teknologi yang mereka miliki dapat diterapkan di pembangunan infrastruktur di kawasan kota baru Mamminasata mulai dari konsep drainasse-nya, konstruksi jalan, hingga resapan air.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar